Minggu, 20 Juni 2010

My True Ability!

Renny adalah seorang anak perempuan yang mengikuti club tari di sanggar tari "GEMULAI" di dekat rumahnya. Sanggar tari itu ia ikuti sejak kelas 4 Sekolah Dasar. Ibunyalah yang mendaftarkan dan mengusulkan Renny mengikuti club tari di sanggar tari tersebut.

Walaupun telah mengikuti pelatihan tari selama 3 bulan, tetapi Renny tidak begitu menunjukkan kemahiran dalam menari. Hal ini terjadi bukan karena Renny. Ia sering berlatih menari di rumahnya. Bila ada waktu luang, ia selalu memakainya untuk latihan menari. Bahkan, ia memiliki 5 CD tari seperti yang ada di sanggar tari "GEMULAI", sanggar tempat ia mengikuti club tari.

Satu-satunya masalah yang membuatnya tidak bisa menari semahir teman-temannya yang lain adalah ia tidak memiliki tubuh yang lemah gemulai seperti teman-temannya. Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya dengan lemah gemulai seperti teman-temannya, sehingga tarian yang ia bawakan tidak sebagus teman-teman lainnya yang mengikuti club tari di sanggar tari itu.

Sebentar lagi, sanggar tari "GEMULAI" akan mengadakan pentas tari di halaman sanggar. Para anggota club akan membawakan tari modern yang gerakannya diciptakan oleh Bu Izza, pengajar mereka. Tarian itu sangatlah sulit untuk Renny, karena ada gerakan yang harus menggoyangkan pinggul. Renny tak dapat melakukan gerakan itu, sedangkan teman-temannya yang lain dapat melakukannya dengan mudah tanpa hambatan sedikitpun.

Di rumah, Renny berlatih dengan keras. Ia berusaha menguasai tarian itu semaksimal mungkin.

Tibalah hari itu, hari pementasan club tari "GEMULAI". Renny berusaha percaya diri, walaupun ia belum berhasil menguasai tari ciptaan Bu Izza sepenuhnya.

Pentas tari berlangsung selama 1 menit. Para penonton bertepuk tangan riuh. Renny merasa senang bisa membawakan tari ciptaan Bu Izza dengan baik, walaupun tidak lemah gemulai seperti yang lainnya.

Di belakang panggung, teman-teman se-club Renny menertawakan dan memprotes gerakan Renny saat menari.

"Hey, gerakanmu di panggung itu kaku sekali! Harusnya kamu bisa menguasai gerakan-gerakan di tarian itu! Kalau tidak bisa, lebih baik kamu keluar saja dari sanggar tari ini! Kamu hanya bisa membuat kami semua malu!" kata Lisa, salah satu anggota club tari "GEMULAI".

"Betul kata Lisa, Renny! Kamu itu bagaikan sampah yang merusak nama baik club tari kami! Kamu itu tak berguna sama sekali bagi kami! Keluar saja dari club kami! Lebih baik cari saja sanggar tari yang mau menerima tubuh kakumu itu, tapi jangan salahkan kami jika tidak ada sanggar yang mau menerimamu. Tubuhmu, kan, kaku! Sudah, terima saja takdirmu itu!" sambung Mia, teman terbaik Lisa yang memiliki sifat sama seperti Lisa, yaitu sombong dan suka merendahkan orang lain.

Mendengar protes Lisa dan Mia, Renny mengatakan, "Maaf teman-teman jika selama ini aku tak bisa membawakan tari sebagus yang kalian harapkan, tetapi aku telah berusaha semaksimal mungkin, dan aku akan terus berusaha untuk bisa membawakan tari seperti yang kalian inginkan,"

"Ah, tidak usah banyak bermimpi, Renny! Seharusnya kamu sudah keluar dari sanggar ini sejak dulu! Sana, pergi sajalah!" kilah Lisa kasar.

Bu Izza segera masuk ke belakang panggung untuk melerai pertengkaran Renny dengan Lisa dan Mia.

"Eh, di belakang panggung, kok, bertengkar? Ada masalah apa, kok bertengkar?" tanya Bu Izza.

"Coba Bu Izza ingat-ingat saat kita tampil! Betapa jeleknya gerakan Renny! Dia kaku sekali, kan? Lebih baik kita keluarkan saja Renny dari sanggar tari kita!" jawab Lisa kasar.

"Lisa, kamu tidak boleh memaksa Renny seperti itu! Dia punya hak untuk masuk ke sanggar kita, karena dia tidak pernah sekalipun membuat masalah di sanggar kita!" kilah Bu Izza.

"Tidak pernah bagaimana? Setiap menari, gerakannya tak pernah bagus! Tubuhnya, kan, kaku! Harusnya dia menerima nasibnya saja! Dia, kan, tidak punya bakat apa-apa!"

"Lisa, jangan menjadi sombong karena kamu sudah lebih lama dan lebih pintar menari daripada dia! Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita mau berusaha! Kamu juga tidak bisa seenaknya mengatur-ngatur Renny untuk mematuhi semua yang kamu inginkan!" kata Bu Izza tegas.

Lisa yang mendengar ucapan Bu Izza langsung terdiam.

"Renny, ucapan buruk teman-temanmu jangan dimasukkan ke hati, ya. Tarian yang kamu bawakan di panggung tadi sangat bagus. Ibu tahu, kamu sudah belajar keras, kan, di rumah? Ucapan buruk Lisa dan yang lainnya itu hanya ingin membuatmu rendah diri, jadi jangan terpengaruh, ya. Kamu bisa, kok, meraih apa saja yang kamu inginkan. Ucapan Lisa bahwa kamu tidak memiliki bakat apapun itu salah. Ayo, tunjukkan saja apapun bakatmu," hibur Bu Izza.

"Iya, terima kasih, Bu Izza. Saya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk Bu Izza," kata Renny senang.

"Ayo, semuanya pulang! Hati-hati di jalan!" kata Bu Izza.

Sebelum keluar, Lisa berkata kepada Renny, "Kali ini kamu diselamatkan oleh Bu Izza, tapi tunggu lain kali! Aku pasti akan menyingkirkanmu dari kelompok kami!"

Renny hanya menunjukkan wajah cuek dan berbalik meninggalkan Lisa.

Di rumah, Renny memikirkan kata-kata Bu Izza. Ia pun sadar bahwa ia memiliki bakat yang tidak dimiliki oleh Lisa dan Mia.

Renny membuka pintu kamarnya dan membuka komputernya. Ia memiliki sebuah rencana untuk membuktikan bahwa ia memiliki bakat yang tidak dimiliki semua orang. Ya, ia akan membuat sebuah novel.

Renny menamakan novelnya dengan judul "Gelombang Kehidupan". Novel itu bercerita mengenai kehidupan seorang anak kecil yang ingin meraih sebuah cita-cita, tetapi ia mengalami banyak rintangan dan hinaan. Novel ini banyak menceritakan mengenai kehidupan Renny. Di novel itu, Renny mencurahkan semua isi hatinya.

Novel Renny selesai dalam sebulan. Novel Renny pun diterbitkan.

Beberapa bulan kemudian, novel Renny menjadi buku best seller. Bukunya juga menjadi inspirasi banyak orang untuk meraih cita-cita mereka.

Saat Renny berangkat ke sanggar tari "GEMULAI", ia disambut hangat oleh semua teman-temannya.

"Selamat, Renny! Ternyata, kamu itu pintar sekali mengarang, ya," puji Mia. "Maafkan aku, aku sudah sering sekali menyakitimu. Aku salah, ternyata kamu memiliki bakat hebat,"

"Aku juga minta maaf, Ren. Selama ini, aku selalu berusaha menyakiti dan mengucilkanmu dari club kami. Sekali lagi, aku benar-benar minta maaf. Aku berjanji tidak akan mengucilkanmu lagi. Rencananya, sih, aku dan teman-teman akan pergi ke toko buku untuk membeli bukumu," sambung Lisa.

"Terima kasih, semuanya! Aku tidak akan pernah melupakan semua jasa kalian untukku. Terima kasih juga karena kalian mau membeli bukuku, ya," kata Renny senang.

Akhirnya, semua anggota club "GEMULAI" mau mengakui Renny sebagai teman mereka. Lisa dan Mia juga mau menerima Renny menjadi sahabat dan mengakhiri permusuhan antara mereka.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

wah,bagus banget
btw blogmu banyak iklan disamping
good luck natasha :D
update lg donk
kapan2 mampir sini ya
http://alfandza.blogspot.com/

(Update blog ku:Antivirus tidak ada gunanya)

Natasha Vierrania mengatakan...

Thx y..... sbnrnya sich aqwh sering visit blog mu, tp bingung mw comment apa?? :D

Anonim mengatakan...

@natasha:suka suka kamu aja :D
asal tidak spam aja
dan menghargai thnks

Unknown mengatakan...

That's a very very very good story honey...True story isn't it? You have a good talent in writing, so keep writing...Let the world know how wonderful you are...