Selasa, 22 Juni 2010

Pelajaran Berharga dari Panti Asuhan

Namaku adalah Aisha. Hari ini, aku dan teman-teman satu sekolahku akan pergi ke sebuah panti asuhan. Kegiatan ini diadakan sekolah setahun sekali. Murid-murid disuruh menyumbangkan beras 1 kg dan beberapa alat mandi. Aku selalu senang jika kegiatan ini diadakan, karena aku sangat peduli kepada anak-anak yang berada di panti asuhan tersebut. Walaupun aku tidak mengalami apa yang mereka alami, tetapi aku bisa merasakan, bagaimana rasanya ditinggal oleh kedua orang tua tercinta. Aku selalu ingin mengulurkan tangan untuk membantu mereka.

Setelah sampai di sana, aku pun duduk bersama teman-teman lainnya. Anak-anak panti asuhan telah menunggu kami semua. Aku tertegun melihat keadaan panti asuhan yang begitu sederhana, beda dengan rumahku yang jauh lebih baik. Aku juga merasa kasihan melihat wajah-wajah polos anak-anak panti asuhan. Kelihatannya, beberapa dari mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Aku bahkan hampir menangis melihat keadaan panti asuhan ini.

Lamunanku terpecah oleh suara salah satu pengurus panti asuhan, Pak Rachmat. Beliau membuka kegiatan ini dengan salam. Beliau menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan ini, dan beliau pun mulai menceritakan tentang panti asuhan yang beliau urus. Saat itu juga air mataku hampir tumpah. Aku berusaha menahan diri untuk tidak menangis. Aku hanya merenungkan tentang anak-anak panti asuhan ini. Mereka pasti hidup dengan penuh kesederhanaan. Mereka pasti sering teringat dengan kedua orang tua mereka. Aku pun terpacu untuk menjadi orang sabar seperti mereka. Aku ingin belajar untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan secara terus-menerus. Aku tidak akan membiarkan orang tuaku hidup sengsara. Aku akan membuat mereka bahagia! Aku tidak akan menyia-nyiakan mereka selama mereka masih hidup!

Setelah kegiatan selesai, aku dan teman-teman sekolahku pun kembali ke sekolah dan langsung pulang setelah berdoa. Setelah pulang, ayah dan ibuku menanyakan, apa saja yang kulakukan di panti asuhan, dan aku pun menjawabnya dengan menceritakan apa saja yang dilakukan di panti asuhan. Aku juga bercerita bahwa aku mendapat pelajaran berharga saat disana.

Pertama, kita tidak boleh terus berlarut-larut dalam kesedihan. Kedua, kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita punya. Ketiga, kita tidak boleh menyia-nyiakan orang tua kita selama mereka masih hidup. Hal itu aku katakan kepada kedua orang tuaku, kemudian aku pun memeluk mereka sambil berjanji bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan mereka. Ayah dan ibuku pun menciumku dan berkata bahwa aku adalah harta mereka yang paling mereka sayangi dan paling mereka jaga. Aku senang sekali mendengar ucapan itu.

Aku berjanji akan menjadi lebih baik kepada orang tuaku setelah aku mendapat pelajaran berharga dari panti asuhan ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus sekali ceritanya.
mampir sini ya
http://alfandza.blogspot.com
http://keygenapasaja.blogspot.com
http://ifan-agamaindahyaituislam.blogspot.com
yang 1 lagi sengaja tidak kushare..
saya membuat blog ini di 1 account.kamu 2 account ya?
1 account bisa kok buat blog sak karepmu
:D
thx.semoga bermanfaat
saran aja:blogmu disebar tapi set komentarnya bisa siapa saja.lalu tulis diatas poskan komentar(coba dibaca di http://alfandza.blogspot.com/2010/06/nama2-microsoft-windows-yang-paling.html)
dibawah komentar(bukan kotak isi komentar)tapi diuraian.selengkapnya set blognya di dasbor>pengaturan
semoga bermanfaat
keep posting

Anonim mengatakan...

maaf diatas mungkin ada yang salah.caranya biar di bawah poskan komentar ada gini:dasbor>pengaturan>komentar>pesan formulir komentar